Materi Penjas Olahraga Renang

A. Pengertian olahraga renang

1. Menurut Muhajir (2004:166), renang adalah olahraga yang menyehatkan, sebab hampir semua otot tubuh bergerak sehingga seluruh otot berkembang dengan pesat dan kekuatan perenang bertambah meningkat.

2. Menurut Budiningsih (2010:2), renang adalah satu di antara olahraga air yang dilakukan dengan menggerakkan badan di air, seperti menggunakan kaki dan tangan sehingga badan terapung di permukaan air.

3. Menurut Abdoelah (1981:270), renang adalah suatu jenis olahraga yang dilakukan di air, baik di air tawar maupun di air asin atau laut.

4. Menurut Erlangga (2010:75), renang merupakan olahraga air yang sangat menyenangkan dan bermanfaat bagi kekuatan otot tubuh, jantung, paru-paru dan membangkitkan perasaan berani.

B. Sejarah renang

Perlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.

Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.

C. Alat dan Fasilitas yang diperlukan

1. Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

2. Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.

3. Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.

Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

4. Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.

5. Pakaian khusus

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang. Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sebagainya.

D. Nomor perlombaan

Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

• Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)

• Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m

• Gaya punggung: 100 m, 200 m

• Gaya dada: 100 m, 200 m

• Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m

• Gaya ganti estafet: 4 x 100 m

• Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m

• Marathon 10 km.

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:

• Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m

• Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m

• Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m

• Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m

• Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m

• Gaya ganti estafet: 4×100 m

• Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

E. Peraturan dalam olahraga renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start akan dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus tetap dalam keadaan diam.


F. Gaya renang yang diperlombakan

a. Renang gaya bebas

Renang gaya bebas adalah gerakan yang dilakukan dengan cara menelungkupkan badan, di mana tangan dan kaki melakukan tarikan dan tendangan air.

Pada gaya bebas, tubuh berada pada posisi datar di atas air dan bahu agak ke belakang, sementara kaki berada beberapa inci di bawah permukaan air.

b. Renang gaya punggung

Renang gaya punggung adalah gaya berenang dengan posisi punggung menghadap ke air atau posisi tubuh telentang. Gerakan gaya punggung sama dengan gerakan gaya bebas.

Bedanya, pada gaya punggung, wajah perenang berada di atas permukaan air sehingga mudah untuk bernapas dan membuka mata.

Kemudian pada gaya punggung, akan sulit menentukan arah gerak karena mata menghadap ke atas. Pada gaya punggung, kaki lebih aktif bergerak ke atas.

c. Renang gaya dada

Renang gaya dada disebut juga renang gaya katak karena gerakannya mirip katak saat berenang. Renang gaya dada adalah gaya renang dengan posisi tubuh seperti merangkak di permukaan air yang dikombinasikan dengan gerakan kaki dan tangan.

Tangan dan kaki berada di dalam air serta kepala bergerak naik turun dari dalam ke permukaan air. Dalam gaya dada, perenang dapat melihat ke depan saat berenang.

e. Renang gaya kupu-kupu

Renang gaya kupu-kupu merupakan pengembangan dari gaya dada. Gaya kupu-kupu adalah gaya berenang yang dilakukan dengan kedua lengan secara bersamaan mengayuh bergerak ke depan.

Kedua tangan membentang kemudian mengepak untuk mengayuh maju ke depan. Gerakan dua tangan tersebut seperti gerakan sayap kupu-kupu.

G. Manfaat olahraga renang

1. Sebagai sarana bermain/rekreasi. Kolam renang dapat dijadikan sebagai sarana bermain dan rekreasi. Hal tersebut yang membuat banyak anak-anak dan balita menyukai permainan air.

2. Menyehatkan badan dan dapat merangsang gerakan motorik. Bagi balita dan anak-anak, otot-ototnya akan berkembang, persendian dapat tumbuh optimal, tubuh menjadi lentur, dan pertumbuhan badan meningkat.

3. Dengan berolahraga renang dapat menghilangkan rasa takut pada air. Jadi, sebaiknya, semenjak bayi sudah dibiasakan bermain air dan kelak jika sudah besar tidak takut pada air.

4. Meningkatkan keberanian, percaya diri dan mengasah kemandirian. Yup, olahraga renang dapat mendorong kita tumbuh menjadi sosok yang berani, percaya diri tinggi, dan mandiri.

5. Meningkatkan kemampuan sosial. Seperti diketahui, olahraga renang bisa dilakukan bersama-sama .

6. Berenang membantu menurunkan tekanan darah dan mengontrol gula darah. Aliran darah lebih lancar dan dengan sendirinya pernapasan akan terlatih menjadi lebih kuat dan panjang.

7. Rutin melakukan aktivitas olah raga renang selama 30 menit sudah mampu menurunkan berat badan dengan sehat. Setidaknya 200-300 kalori di dalam tubuh akan terbakar.

8. renang menjadi satu di antara olahraga dengan aktivitas fisik yang mengandalkan otot dan tulang di seluruh tubuh. Manfaat renang bagi tubuh untuk meninggikan badan akan lebih terlihat pada anak.

9. Renang selama 30 menit selama tiga kali seminggu mampu membakar hingga 900 kalori. Hal ini sangat memungkinkan kita terbebas dari diabetes.

10. Renang mampu memengaruhi tekanan darah, kadar kolesterol, dan kesehatan jantung serta pembuluh darah, kesehatan sistem saraf pusat, fungsi kognitif, massa otot, kimiawi darah yang lebih identik ditemukan pada orang yang lebih muda.

Komentar

Postingan Populer